Ethics Week Day 4 – Kita Bertindak secara Etis dalam Semua Hubungan

9 - 13 September 2024
September 12, 2024 by
VICKY PAHLEVIE TRI FITRIAWAN

Topik prinsip etika untuk hari ini adalah “Kita bertindak secara etis dalam semua hubungan”. Prinsip tersebut mengingatkan kita tentang bagaimana integritas dan etika harus menjadi panduan kita bersama ketika rekan bisnis kita menawarkan hadiah atau hiburan, atau ketika kita dihadapkan dengan konflik kepentingan. Kode Etik perusahaan kita serta kebijakan perusahaan kita telah mengatur akan hal ini.

Pemberian dan Penerimaan Hadiah
Perusahaan kita selalu berusaha untuk mempertahankan hubungan yang profesional dengan vendor, pemasok, penerima waralaba, atau kontraktor yang berbisnis dengan perusahaan kita. Hubungan ini berkontribusi pada kesuksesan perusahaan dan harus didasarkan pada penilaian bisnis yang baik, kepercayaan, dan kesepakatan yang wajar. Akan tetapi, hadiah atau hiburan yang diberikan kepada karyawan oleh rekan bisnis atau calon rekan bisnis dapat menyulitkan karyawan untuk bersikap objektif ketika berurusan dengan perwakilan atau perusahaan yang memberikan hadiah atau hiburan tersebut. Transparansi dan tujuan bisnis yang jelas harus menjadi panduan bagi karyawan ketika mereka dihadapkan dalam situasi untuk menerima hadiah atau hiburan dari rekan bisnis.  

Ketahuilah bahwa:
Kita dilarang menerima hadiah atau hiburan dari vendor, pemasok, pelanggan yang membeli dalam jumlah besar, atau pihak lain atau perusahaan yang telah berbisnis atau akan berbisnis dengan perusahaan kita, dengan imbalan berupa bantuan atau perbuatan lain yang tidak pantas;
Kita dilarang meminta hadiah atau hiburan kepada rekan bisnis;
Kita dilarang menerima atau menawarkan hadiah berupa uang tunai atau bentuk lain yang serupa, seperti voucher.

Karyawan dilarang menerima hadiah atau hiburan apabila dengan menerima hadiah atau hiburan tersebut, penilaian atau keputusan bisnis karyawan terpengaruh atau berpotensi melanggar hukum.

Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan terjadi ketika kepentingan pribadi karyawan mengganggu kemampuannya untuk bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan. Karyawan harus menghindari situasi apa pun yang melibatkan konflik antara kepentingan bisnis dan pribadi. Misalnya, karyawan tidak boleh menggunakan properti, informasi, atau posisi mereka di perusahaan untuk keuntungan pribadi. Selain itu, mengambil keuntungan pribadi dari peluang bisnis atau investasi milik perusahaan juga tidak boleh dilaksanakan.

Meskipun tidak mungkin untuk mencantumkan semuanya, beberapa contoh konflik kepentingan adalah:
Anda dipekerjakan oleh kompetitor perusahaan
Anggota inti keluarga anda bekerja untuk rekan bisnis yang sedang berbisnis dengan perusahaan kita
Anda memegang posisi sebagai dewan direksi di perusahaan lain
Anda memiliki kepemilikan dalam perusahaan yang sedang berbisnis atau ingin berbisnis dengan perusahaan kita.