Leaders’s Talk, sebuah forum diskusi inspiratif yang menghadirkan para pemimpin inspiratif untuk berbagi cerita dan pengalaman, kali ini, mengangkat tema “Super Ability: Breaking Barriers, Building New Opportunities”. Tema ini selaras dengan komitmen Super Indo untuk menjadi organisasi yang inklusif, menghargai keberagaman, dan mengembangkan ide-ide kreatif untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.
Dalam sambutannya, Monica Feifei
Enhudjiana, Vice President of Human Resource and General Services menyampaikan
bahwa untuk mencapai visi Super Indo menjadi “#1 customer-oriented company of
Indonesia”, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk membangun budaya
inklusif dan terbuka.
“Super Indo berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai keberagaman. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi luar biasa, regardless of their background or abilities. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk membangun lingkungan kerja yang ramah dan suportif bagi semua karyawan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau mental. Mari kita buka hati beserta wawasan supaya kita bisa menjadikan workplace kita semakin inklusif dan semakin nyaman untuk bekerja,” ujar Monica.
Acara ini menghadirkan Mario P. H.
Gultom, pendiri Kafe Sunyi, sebuah coffee shop yang dioperasikan oleh
karyawan-karyawan difabel. Mario berbagi kisah inspiratifnya tentang bagaimana
dia membangun bisnis yang memberikan dampak sosial dengan membuka peluang bagi
individu difabel.
“Saya memulai ini karena saya memiliki passion terhadap kemanusiaan. Saya ingin menunjukkan bahwa di dunia pekerjaan, kita dapat mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan. Konsepnya adalah bisnis yang memberikan dampak sosial. Selain memikirkan target profit, kita juga perlu memikirkan target kemanusiaan. Konsep inilah yang menginspirasi saya untuk memulai Sunyi Coffee bersama teman-teman difabel. Saya sudah menemukan ide Sunyi Coffee pertama kali pada 2016 yang sampai saat ini sudah ada 4 cabang. Saat ini cabang ini berada di Jabodetabek, dan Bandung,” ungkap Mario.
Mario menjelaskan bahwa kunci utama dalam
menjalankan konsep inklusif ini adalah empati dan penghargaan terhadap rekan
difabel. Ia menekankan pentingnya memahami kebutuhan dan kemampuan individu
difabel, serta menyediakan lingkungan kerja yang ramah dan suportif.
Selain karyawan, Super Indo juga berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan difabel. Mario, yang merupakan pelanggan Super Indo, merasa sangat terbantu karena karyawan yang sering berbelanja kebutuhannya diberikan layanan yang baik. Sebagai penutup acara, para peserta diajak untuk berinteraksi dengan teman difabel tuli menggunakan bahasa isyarat. Pengalaman ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk lebih memahami dan berempati terhadap rekan-rekan difabel.