Dalam menjalankan kegiatan operasional DC Mojokerto, tidak bisa dihindari bahwa terdapat berbagai jenis limbah yang dihasilkan. Beberapa jenis limbah yang dihasilkan diantaranya sampah kardus dan plastik, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), serta limbah cair.
Jika limbah ini dibiarkan tentu akan berpotensi merusak lingkungan, untuk itu di DC memiliki berbagai penangan limbah sesuai dengan jenisnya. Salah satu limbah yang perlu ditangani secara baik adalah air limbah.
Produksi limbah cair di DC kurang lebih sekitar 3500 m3 per hari. Kontribusi terbesar berasal dari penggunaan air untuk kegiatan pencucian container/crate yang dikembalikan oleh toko. Namun sejak Fresh berdiri pada tahun 2018, DC Mojokerto sudah memiliki fasilitas IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) sebagai sarana pengolahan air limbah tersebut. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) No. 32 Tahun 2009 yang mewajibkan aturan mengenai pengelolaan air limbah.
IPAL merupakan bentuk kegiatan pengolahan air limbah yang bertujuan untuk menghilangkan zat kontaminan dari air agar menghasilkan air limbah yang bisa dibuang dengan aman dan tidak berpotensi mencemari lingkungan sekitar.
Air yang mengalir melalui pipa-pipa yang terinstal akan bertemu di bak pengumpul. Dari bak pengumpul inilah nanti air dari berbagai sumber akan diproses mulai dari penyaringan, pengendapan, hingga tahapan pengolahan menghilangkan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Upaya ini merupakan salah satu wujud komitmen Super indo dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Hendra Suprayogi, DC Mojokerto Manager mengatakan, "Upaya untuk mendukung program Super Indo
dalam sustainability terus dilakukan di DC. Kami
yakin bahwa kepedulian terhadap lingkungan
akan menjadi investasi bagi keberlangsungan
masa depan kita."